RAPAT EVALUASI PTMT, PERSIAPAN AKREDITASI SEKOLAH, PEMBENTUKAN PANITIA US, DAN SOSIALISASI PROGRAM CGP

Jum'at, 22 Oktober 2021 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 840 Kali

Pada hari Jumat tanggal 22 Oktober 2021 digelar rapat dengan agenda Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), pembentukan panitia Ujian Sekolah (US), persiapan akreditasi sekolah, dan Sosialisasi Program Calon Guru Penggerak (CGP) di ruang kelas XI MIPA 3 (laboratorium fisika) SMAN 1 Majene. Peserta rapat terdiri atas guru, tenaga administrasi sekolah, perwakilan mahasiswa PPL Unsulbar dan STAIN Majene, serta dihadiri oleh pengawas sekolah.

Rapat dibuka secara langsung oleh bapak Kepala SMAN 1 Majene Muliadi S, S.Pd.,M.Pd. yang dalam arahannya menekankan para guru senantiasa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik di masa pandemi yang penuh tantangan ini. Selanjutnya arahan dari ibu pengawas sekolah Dra. Hj. Roswati Karama, M.Si. menyampaikan beberapa hal terkait hasil supervisi dan kondisi sekolah di masa pandemi.

Agenda pertama rapat mengenai evaluasi PTMT oleh ibu wakasek akademik Hj. Salwah Tahir, S.Pd.,M.Pd. Berdasarkan hasil monitoring selama bulan Oktober ada peningkatan pelaksanaan PTMT setiap minggunya. Dilanjutkan dengan pembentukan panitia US, yaitu ibu Masrah, S.Pd. sebagai ketua, ibu Rahmayuni, S.Pd. sebagai sekretaris, dan pembentukan panitia lainnya akan diinformasikan lebih lanjut.

Agenda kedua mengenai persiapan akreditasi sekolah oleh bapak wakasek sapras selaku ketua tim akreditasi H. Sumardi, S.Pd.,M.Pd. Setiap ketua bidang melaporkan progres kinerjanya khususnya penyediaan bukti-bukti fisik dan disepakati bahwa pada awal bulan November setiap ketua bidang mengumpulkan rekapan dokumennya.

Agenda terakhir adalah sosialisasi program CGP oleh tim CGP SMAN 1 Majene, yaitu ibu Herlina, S.Pd.,M.Pd., ibu Nur Baya, S.Pd.,M.M., dan ibu Fatmawati, S.Pd. Dalam sosialisasi kali ini membahas mengenai penerapan budaya positif di sekolah. Poin penting dan menarik pada sosialisasi ini adalah bagaimana guru dapat membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada peserta didik. Budaya positif dapat dimulai dari mengubah paradigma stimulus respon menjadi teori kontrol. Lalu kebiasaan selama ini yang menerapkan berbagai aturan kepada peserta didik bahkan disertai hukuman diganti dengan penerapan keyakinan kelas. Keyakinan kelas dapat menjadi pondasi dan arah tujuan dari kelas atau sekolah secara umum, serta menjadi landasan dalam pemecahan masalah yang terjadi di kelas atau sekolah. Guru berperan sebagai manajer yang berkolaborasi bersama peserta didik untuk memperbaiki kesalahan yang dan hingga dapat mengatur diri mereka sendiri.